Pesantren Ramadhan 3

Tugas:
1. Bacalah Tausiah dibawah ini lalu buat rangkuman nya
2. Kerjakan rangkuman tausiah dibawah ini pada kolom komentar



MENJAGA NILAI PUASA
Asrian Hendi Caya
Peneliti PUSIBAN – Pusat Studi dan Informasi Pembangunan

Kewajiban puasa bagi orang beriman agar puasanya tidak sekadar menahan lapar dan haus.  Artinya, puasa harus berdampak pada jiwa dan kepribadian serta mendapat ampunan dan pahala. Dengan demikian, orang beriman mengusahakan agar puasa dijalankan dengan sebaik-baiknya mulai dari rukun dan syarat bahkan maknanya.
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa banyak yang sia-sia puasanya. Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR. Ath Thabrani). Dalam riwayat lain: “Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah). Tentunya kita bertekad untuk tidak menyia-nyiakan puasa. Disinilah pentingnya makna beriman bagi orang yang puasa. Bukan sekadar mampu dan punya kesempatan berpuasa.
Sebelum puasa ada baiknya kita merenungkan peringatan Nabi Muhammad SAW menyangkut bagaimana sebaiknya sikap orang berpuasa agar tidak sia-sia. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan” (HR. Bukhari no. 1903).
Menjaga perkataan menjadi penting dalam berpuasa. Rasulullah SAW kembali menegaskan bahwa : Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa (Muttafaq ’alaih). Dalam riwayat yang lain: Puasa adalah perisai selama seorang yang berpuasa tidak merusaknya, "Dengan apa seseorang merusak puasanya?" Dia menjawab, dengan kebohongan atau ghibah (HR. Thabrani).
Semua pesan Nabi Muhammad SAW bermuara pada perkataan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa” (HR. Ibnu Majah dan Hakim). Menurut Muhammad Abduh Tuasikal (rumaysho,com), dalam Fathul Bari (3/346), Al Akhfasy mengatakan, “Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah.” dan Fathul Bari (5/157), Ibnu Hajar mengatakan, “Istilah Rofats digunakan dalam pengertian ‘kiasan untuk hubungan badan’ dan semua perkataan keji.”
Bila menahan makan minum dan syahwat dijadikan dasar membatalkan puasa maka berbicara yang tidak perlu atau bahkan menyakitkan orang lain memberikan makna puasa sehingga tidak sia-sia. Puasa bisa sah secara syariat tapi bisa sia-sia secara makna. Karena itu, kita harus menjaga keabsahan puasa dengan tidak melalukan hal yang membatalkan tapi juga menjaga adab puasa agar tidak sia-sia. Mungkin kita kuat dan sudah terbiasa menjaga hal yang dapat membatalkan puasa, tapi mari kita instrospeksi apakah kita sudah mampu menjaga agar puasa tidak-sia-sia secara maknawi.
Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…


Komentar

  1. Adrian Firjatullah 9a

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  2. Nama:Suci Ramadhani
    Kelas:8G

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  3. Nama : AFFAN FAZLE M.
    Kelas : 8G


    MENJAGA NILAI/AMALAN PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirmanKecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  4. Marsya Reiza Safitri 9A

    Menjaga Nilai Puasa

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  5. Incik Abiyyu 9A

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan kita bertaqwa.

    BalasHapus
  6. Helen Gista Putri 9A

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  7. Nama:naila nayyara
    Kelas:8g

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  8. Vanza Atha Zufaro 9A

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan kita bertaqwa.

    BalasHapus
  9. Muhammad farhan IX A
    Menjaga Nilai Puasa

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  10. Sherly arpansa 8f

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  11. Nama : Andrea Wijaya
    Kelas : 9a

    • Menjaga Nilai Puasa •

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa ....

    BalasHapus
  12. Nama: Muhammad Rahmad Dai
    Kelas: 8F

    - MENJAGA NILAI PUASA-

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa ....

    BalasHapus
  13. Gagah Arifa 9D

    Menjaga Nilai Puasa

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa

    BalasHapus
  14. Valiant ilham 9D

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  15. Tri febrianto 9D

    Menjaga Nilai Puasa

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa

    BalasHapus
  16. Adzroo Shoofiya M. 9D

    Menjaga Nilai Puasa

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati.Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  17. falsya nanda alifia
    kelas 8f

    *menjaga nilai puasa

    kewajiban puasa bagi orang beriman agar puasanya tidak menahan haus dan lapar.artinya puasa harus berdampak pada jiwa dan kepribadian serta ampunan dan penghargaan.
    sebelum puasa ada baiknya kita merenungkan peringatan Nabi Muhammad SAW.
    puasa adalah menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats.lagwu adalah perkataan yang tdk berguna,rofats adalah "metafora hubungan tubuh"dan semua "kata kata kasar".
    Sebagai makna dari kata itu, puasa adalah untuk mencegah, menekan, mengendalikan semua tindakan yang sia-sia, berbicara dan menyakiti orang lain, bohong.
    orang yang berpuasa akan menemukan dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika dia istirahat dan kebahagiaan ketika dia bertemu Tuhannya.

    BalasHapus
  18. PUTRI MARJANA Z 9B

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa....

    BalasHapus
  19. Bunga Nur Aprilia 8F

    •MENJAGA NILAI PUASA•

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa ....

    BalasHapus
  20. Bunga Nur Aprilia 8F

    •MENJAGA NILAI PUASA•

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa ....

    BalasHapus
  21. sadewa putra 8 f
    MENJAGA NILAI PUASA

    sebagaimana maknanya puasa adalah mencegah,menahan
    mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia,membicarakan dan merugikan orang lain,dusta.karena itu puasa di serukan kepada orang yang beriman.yaitu orang yang sudah menerima allah dan rasul-Nya sepenuh hati.
    puasa yang tidak sekedar lahiriah memang berat,karena itu,allah langsung yang akan
    membalasnya."setiap amalan kebaikan yang di lakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.allah Ta'ala berfirman ( yang artinya)," kecuali amalan puasa.amalan puasa tsb adalah untuk ku. aku sendiri yang akan membalasnya. di sebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena ku. bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagian yaitu kebahagian ketika dia berbuka dan kebahagian ketika berjumpa dengan rabbnya. sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi allah dari pada bau minyak kasturi" ( HR.Bukhari no 1904,5927 dan
    muslim no.1151)
    semoga kita bisa menjaga puasa yang di jalankan sesuai dengan syarat dan rukunnya serta adabnya,yaitu puasa yang imanan
    wahtusaban serta menjadikan bertaqwa.

    BalasHapus
  22. Ammar Faishal 9D

    MENJAGA NILAI NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa

    BalasHapus
  23. Kurnia dita 9B

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan kita bertaqwa.

    BalasHapus
  24. Debby caroline
    8f

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa

    BalasHapus
  25. Firza 9B

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  26. Resya sabila 9D

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa

    BalasHapus
  27. Dewinta Fortuna Augustin
    8F

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa

    BalasHapus
  28. DIMAS ADJIE W 8F

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus
  29. Dimas anugrah 9C

    MENJAGA NILAI PUASA

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan kita bertaqwa.

    BalasHapus
  30. Rizky adrian saputra 8G
    Menjaga Nilai Puasa

    Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
    Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…

    BalasHapus

Posting Komentar